;

Minggu, 14 Oktober 2012

Kata Bersinonim, Berantonim, Berhomonim, Berhomograf, Berhomofon, Berhiponim, dan Berpolisemi

Minggu, 14 Oktober 2012

Kata Bersinonim, Berantonim, Berhomonim, Berhomograf, Berhomofon, Berhiponim, dan Berpolisemi

antonim

a. Kata yang Bersinonim

Suatu kata yang mempunyai makna yang sama dan dapat saling menggantikan

disebut dengan sinonim.

Contoh: benar = betul

Contoh dalam kalimat:

- Jawaban Anda benar.

- Jawaban Anda betul.

Kadang ada juga kata-kata yang awalnya bermakna sama, tetapi kemudian

menjadi berbeda makna karena pengaruh makna konotasi yang terkandung

dalam kata itu. Contoh: kata buruh, pegawai, karyawan. Kata-kata jenis ini

termasuk kata bersinonim yang bernuansa.

 

b. Kata yang Berantonim

Antonim maksudnya adalah kata yang berbeda atau berlawanan

maknanya. Jenis-jenis kata antonim ini dapat dibedakan menjadi berikut

ini.

1) Antonim kembar, yaitu antonim yang melibatkan pertentangan antara

dua kata.

Contoh: hidup >< mati

2) Antonim majemuk, yaitu antonim yang melibatkan pertentangan antara

banyak kata.

Contoh: - Sepatu itu tidak merah.

Oleh karenanya, kalimat itu mencakup pengertian bahwa sepatu itu

putih, sepatu itu cokelat, dan sebagainya.

3) Antonim gradual, yaitu pertentangan dua kata dengan melibatkan

beberapa tingkatan. Contoh: - Rumah itu sederhana.

Contoh kalimat di atas bisa bermakna: tidak mewah dan sangat

sederhana.

4) Antonim hierarkis, yaitu pertentangan antara kata-kata yang maknanya

berada dalam posisi bertingkat.

Contoh: Januari-Februari-Maret, April, dan sebagainya.

5) Antonim relasional, yaitu pertentangan antara dua buah kata yang

kehadirannya saling berhubungan.

Contoh: suami-istri

 

c. Kata Berhomonim

Kata- kata yang bentuk dan cara pelafalannya sama, tetapi memiliki makna

yang berbeda disebut dengan kata berhomonim.

Contoh: - kata genting

Contoh dalam kalimat:

- Karena terjadi kerusuhan, Kota Ambon dalam keadaan genting. (gawat)

- Ayah sedang memperbaiki genting yang bocor. (atap)

 

d. Kata yang Berhomograf

Kata-kata yang tulisannya sama tetapi pelafalan dan maknanya berbeda

sering dikatakan sebagai kata yang berhomograf.

Contoh: kata apel

Contoh dalam kalimat:

- Adik suka makan buah apel.

- Karyawan itu wajib mengikuti apel pagi.

 

e. Kata yang Berhomofon

Kata-kata yang cara pelafalannya sama tetapi penulisan dan maknanya

berbeda sering disebut dengan homofon.

Contoh: kata bang

Contoh dalam kalimat:

- Bang Yogi naik sepeda motor.

- Ayah pergi ke bank untuk menyetor tabungan.

 

f. Kata yang Berhiponim

Kata-kata yang mempunyai hubungan antara makna spesifik dan makna

generik.

Contoh:

- ayam, kucing, kelinci, kuda merupakan hiponim dari hewan

- melati, mawar, anggrek, kenanga merupakan hiponim dari bunga

 

g. Kata yang Berpolisemi

Dalam bahasa Indonesia, sering dijumpai kata-kata yang menanggung

beban makna yang begitu banyak. Inilah yang disebut polisemi. Misalnya,

kata kepala.

Dari kata kepala ini dapat dijabarkan menjadi berikut ini.

1) Bagian atas suatu benda, contoh: kepala surat.

2) Sebagai kiasan atau ungkapan, contoh: kepala batu.

3) Berarti pemimpin, contoh: kepala negara.



SD NEGERI 1 KEBUMEN

siwan - 15.39
T

0 komentar:

Posting Komentar